Masibas.my.id | Erupsi Gunung Kelud 2014 - Gunung Kelud masuk dalam kategori gunung berapi tipe A yang masuk dalam wilayah Jawa Timur, dengan ketinggian 1.731 meter dari permukaan laut. Gunung ini termasuk gunung berapi yang paling aktif di Indonesia.
Jauh sebelum Gunung Kelud menunjukkan aktifitasnya kembali dan terjadi letusan yang dahsyat pada Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 lalu, gunung Kelud memiliki sejarah panjang. Tercatat ada beberapa kali letusan dahsyat Gunung Api Kelud sejak Abad ke-15 yang menewaskan lebih dari 15.000 jiwa.
Erupsi Gunung Kelud ( Foto: Tribunnews) |
Dari catatan sejarah Gunung Kelud, letusan gunung api ini terjadi dalam rentang waktu 1919 sampai 2007. Informasi ini diperoleh dari berbagai media berita Nasional.
Beberapa catatan letusan dahsyat yang berhasil kami dokumentasikan, sejak abad ke-20 Gunung Kelud mengalami letusan 1901, 1919, 1951, 1966, 1990, 2007. Dan 2014 gunung api Kelud kembali mengalami letusan dahsyat.
Letusan tahun 1919 memakan korban mencapai 5.000 orang lebih, kebanyakan diri korban diakibatkan terjangan lahar panas gunung ini.
Setelah gunung api terhitung tenang beberapa puluh tahun, kembali gunung Kelud menunjukkan aktifitasnya dan memakan korban 250 orang terhitung dari tahun 1951, 1966 dan 1990 silam.
Lagi-lagi gunung kembali meletus tahun 1990 tepatnya awal Februari, dengan melemparkan material vulkanik setinggi 7 kilometer. Sedikitnya 30 jiwa menjadi korban akibat letusan ini
Aktifitas gunung Kelud kembali meningkat pada 16 Oktober 2007, lebih dari 135.000 jiwa di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Akhirnya 3 November 2007 sekitar pukul 03.00 WIB gunung Kelud meletus.
Letusan Gunung yang ada di Kediri, Jawa Timur ini kembali terjadi pada Kamis, 13 Februari 2014, pukul 22.50 WIB. Ribuan jiwa diungsikan ke lokasi yang lebih aman. Korban dari Erupsi Kelud berdasarkan Informasi saat berita ini ditulis mencapai 6 orang.
Berita Terkait : # Efek Erupsi Gunung Kelud Berdampak Hingga D.I Yogyakarta
# Gunung Berapi Aktif # Gunung Kelud #Berita Erupsi Merapi # Sejarah Gunung Kelud
Comments